Jumat, 30 November 2012

hujan telah datang


kemarau mengaum di musim ini,
meski kadang mendung datang,
tidak terasa.
kemarau mengaum di musim ini,
meski adanya di ruang gunung,
tetap terasa.

hujan telah lama hilang,
serasa sedang bersembunyi,
atau mungkin disembunyikan.
yang hijau sudah lama berteriak,
serasa tidak ditanggapi,
atau mungkin sengaja tidak ditanggapi.

waktu terus meninggalkan jejak,
bekasnya tampak dengan jelas,
hampa dan kering,
begitulah kira-kira,
debu masih di awang-awang,
dan harapan masih belum sirna.

tiba di akhir oktober,
mungkin teriakan si hijau mulai berkurang,
pasti karena jumlahnya telah berkurang,
mati.
sampai di akhir oktober,
di sore hari,
bunyi gemericik terdengar saup,
gemericik air?
gemiricik hujan!
serasa ditanggapi,
atau mungkin sengaja ditanggapi.

tibalah saatnya daun-daun menari,
meski batang terlalu malu untuk menggerakkan tubuhnya,
ranting masih bersedia mengikuti alunan angin bersama daun,
semua senang,
hujan telah datang.
Oleh: Hafidz Mulyansyah Putra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar